Apakah flu burung itu?
Flu burung adalah penyakit menular
disebabkan oleh strain virus influenza tipe A/ virus H5N1. Penyakit ini pertama kali diidentifikasi di
Italia lebih dari 100 tahun yang lalu dan sekarang terdapat di seluruh
dunia. Resiko dari flu burung umumnya rendah bagi kebanyakan orang karena
virus biasanya tidak menginfeksi manusia melainkan unggas. Namun, sejak tahun 1997 telah dikonfirmasi terjadi kasus
infeksi terhadap manusia dari beberapa subtipe virus flu burung.
Virus Influenza tipe
A dibagi menjadi subtipe dan diberi nama berdasarkan dua protein pada
permukaan virus: hemagglutinin (HA) dan neuraminidase (NA). Sebagai contoh, sebuah "virus H7N2"
menunjukkan sebuah virus influenza subtipe A yang memiliki 7 protein
HA dan 2 protein NA. Demikian pula,
sebuah virus "H5N1" memiliki 5 protein HA
dan 1 protein NA. Ada 16 subtipe HA dan sembilan subtipe NA
yang dikenal. Strain virus avian influenza A lebih diklasifikasikan
sebagai patogen rendah (LPAI) atau sangat patogen (HPAI) berdasarkan kriteria genetik
tertentu dan patogenesis molekuler yang memerlukan pengujian tertentu.
Virus influenza A memiliki kemampuan untuk mengubah antigen permukaannya (HA
dan NA) baik secara cepat/mendadak maupun lambat. Proses ini disebut antigenic shift. Dengan adanya proses
ini, virus mampu membentuk virus baru yang lebih ganas karena sistem imun host
belum sempat terbentuk.
Virus ini juga memilki sifat bertahan hidup di air hingga 4 hari pada suhu
22oC dan lebih dari 30 hari pada suhu 0 oC. Di dalam
tinja dan tubuh unggas, virus ini mati padda pemanasan 80 oC selama
1 menit atau 60 oC selama 30 menit. Selain itu, dapat juga digunakan
deterjen, disinfektan misalnya formalin dan cairan yang mengandung iodin dan alcohol
70%.
Tidak seperti influenza pada umumnya, infeksi virus H5N1 dapat menunjukkan gejala klinis yang luar biasa agresif, dengan
kemerosotan cepat dan sangat fatal. Gejala klinis yang umum pada infeksi virus
influenza H5N1 adalah radang paru-paru dan kegagalan multi-organ.
Bagaimana flu burung menyebar?
Burung yang terinfeksi menyebarkan
virus melalui air liur,
sekresi hidung, dan feses. Burung yang rentan, seperti unggas, dapat terinfeksi
virus flu burung ketika mereka berkontak dengan pernapasan hidung dan atau feses dari
burung yang terinfeksi. Sebagian
besar kasus infeksi flu burung pada manusia disebabkan oleh kontak dengan
unggas yang terinfeksi (misalnya, ayam peliharaan, bebek, dan kalkun) atau
permukaan yang terkontaminasi sekresi / ekskresi dari burung yang terinfeksi.
Karena sifat
virus influenza A memiliki kemampuan untuk melakukan proses antigenic shift, maka sangat mungkin virus ini mampu menginfeksi
dari manusia ke manusia.
Bagaimana situasi saat ini?
Apa saja gejala dan efek kesehatan flu burung pada unggas?
Apakah tanda dan gejala infeksi manusia dengan virus flu burung?
Bagaimana flu burung menginfeksi manusia?
Ilmu Penyakit Dalam FKUI
Avian Influenza: Current Situation 2006 CDC.pdf dari sini
Avian infuenza A (H5N1) :Patogenesis, Pencegahan dan Penyebaran pada Manusia 2006 Majalah Ilmu Kefarmasian.pdf dari sini
Probable Person-to-Person Transmission of Avian Influenza A (H5N1) 2005 NEJM.pdf dari sini
Current Concepts Avian Influenza A (H5N1) Infection in Humans 2005 NEJM.pdf dari sini
the OIHO State University dari sini
Bagaimana situasi saat ini?
Sejauh ini, wabah flu burung H5N1 pada unggas
telah terjadi di berbagai negara Asia: Kamboja, Cina, Indonesia, Jepang,
Kazakhstan, Laos, Malaysia, Mongolia, Rusia (Siberia), Korea Selatan, Thailand,
dan Vietnam. Informasi terbaru tentang flu burung dan jumlah kasus kumulatif
dapat dilihat disini. Untuk
update pada peringatan pandemic, dapat dilihat disini .
Apa saja gejala dan efek kesehatan flu burung pada unggas?
Gejala low pathogenic avian influenza (LPAI) pada unggas biasanya ringan seperti penurunan konsumsi makanan, tanda-tanda pernapasan
(batuk dan bersin), dan penurunan produksi telur. Burung yang terpengaruh high pathogenic avian influenza (HPAI) memiliki gejala
dengan tingkat yang lebih besar dan dapat menunjukkan satu atau lebih dari
tanda-tanda klinis sebagai berikut:
Kematian mendadak.
Kurangnya energi dan nafsu makan.
Penurunan produksi telur.
Kulit telur tipis atau telur cacat.
Pembengkakan kepala.
Perubahan warna kulit (ungu).
Keluarnya cairan hidung.
Batuk, bersin.
Kurangnya koordinasi dan diare.
Apakah tanda dan gejala infeksi manusia dengan virus flu burung?
Semua pekerja pada peternakan unggas harus
mengetahui tanda dan gejala infeksi virus flu burung pada manusia sehingga
tindakan dapat diambil untuk perawatan segera. Tanda-tanda dan gejala antara
lain demam, batuk, sakit tenggorokan, konjungtivitis (infeksi mata), dan nyeri
otot. Infeksi virus flu burung juga dapat menyebabkan pneumonia, gangguan
pernapasan akut, komplikasi berat dan mengancam jiwa.
Seorang pekerja yang mengalami gejala-gejala
atau penyakit atau yang mungkin telah terkena virus flu burung harus mencari
perawatan medis dan memberitahu dokter sebelum kedatangan bahwa paparan virus
flu burung mungkin terjadi.
Bagaimana flu burung menginfeksi manusia?
Sebagian besar kasus infeksi flu burung pada
manusia disebabkan oleh kontak langsung dengan unggas yang terinfeksi
(misalnya: ayam peliharaan, bebek, dan kalkun) atau permukaan yang
terkontaminasi dengan sekresi dan ekskresi dari burung yang terinfeksi. Penyebaran
virus flu burung dari orang sakit ke orang lain telah dilaporkan sangat jarang. Belum ada bukti bahwa
unggas atau telur dimasak dengan benar dapat menjadi sumber infeksi dari virus
flu burung.
Gambaran Klinis
Gambaran Klinis
Masa inkubasi flu burung H5N1 dapat lebih lama
dari influenza biasanya, yaitu sekitar dua sampai tiga hari. Namun dari
berbagai data, Organisasi Kesehatan Dunia saat ini merekomendasikan bahwa masa
inkubasi yang digunakan untuk investigasi lapangan adalah tujuh hari.
Gejala awal berupa
demam tinggi, biasanya dengan suhu lebih tinggi dari 100oF, dan gejala seperti diare, muntah, sakit perut, nyeri
dada, dan pendarahan dari hidung dan gusi. Diare cair tanpa darah tampaknya
lebih sering terjadi pada flu burung H5N1 daripada flu biasa. Salah satu fitur
yang terlihat pada banyak pasien adalah pengembangan manifestasi di saluran
pernapasan bagian bawah. Banyak pasien memiliki gejala pada saluran pernapasan
bagian bawah ketika mereka pertama kali mencari pengobatan. Pada bukti yang dikumpulkan, kesulitan bernafas berkembang
sekitar lima hari setelah gejala pertama. Gangguan pernapasan, suara serak, dan
suara berderak ketika menghirup sering terlihat. Dokter Turki juga melaporkan pneumonia sebagai fitur yang konsisten dalam
kasus yang parah
Di Thailand, waktu onset
penyakit untuk pengembangan gangguan pernapasan akut adalah sekitar enam hari,
dengan kisaran 4-13 hari. Pada kasus yang parah di Turki, dokter telah
mengamati kegagalan pernafasan 3-5 hari setelah onset
gejala. Fitur lain yang umum adalah disfungsi multi-organ, terutama yang
melibatkan ginjal dan jantung. Kelainan laboratorium umum meliputi limfopenia,
leukopenia, aminotransferases tinggi, dan trombositopenia ringan-sedang dengan
beberapa contoh koagulasi intravaskular diseminata.
sumber:
Departemen
Pertanian AS
Avian Influenza: Current Situation 2006 CDC.pdf dari sini
Avian infuenza A (H5N1) :Patogenesis, Pencegahan dan Penyebaran pada Manusia 2006 Majalah Ilmu Kefarmasian.pdf dari sini
Probable Person-to-Person Transmission of Avian Influenza A (H5N1) 2005 NEJM.pdf dari sini
Current Concepts Avian Influenza A (H5N1) Infection in Humans 2005 NEJM.pdf dari sini
the OIHO State University dari sini